BudiPradono Architects. Indonesia. HISTORY. 100 Study of Baan Tuk Din. Rehabilitation. 102 MATERIALS. 104 REVIEWS. 108 asa cartoon. house 5 soi sukhumvit 26 (attha krawi 1) sukhumvit rd. klongton klongteoy. bangkok 10110 thailand. T : +66 2258 2349. E : information.superpixel@gmail.com. Nama: I PUTU EGATAMA ARYA PUTRANo. : 202162121014Kelas. : A1 以前Budiさんについては建物も紹介しました 6月 12, 2019 Review_Dancing Mountain House インドネシア建築 Bintaroってどこ? Bintaroというのは、ジャカルタ郊外にある住宅地の名前である。南ジャカルタだが、南タンゲランにも近い、という感じだ。 1979年か DancingMountain House – Budi Pradono. Arsitek Indonesia, Budi Pradono juga pula sukses menyabet bermacam apresiasi berkah ciptaannya yang luar lazim. Salah satunya merupakan Dancing Mountain House di pertandingan Arcasia Architecture Awards( AAA) 2016. Bukan gedung lazim, Dancing Mountain House digadang- gadang selaku cetak biru BudiPradono. Budo Pradono adalah seseorang dibalik desain Dancing Mountain House. Dancing Mountain House adalah konsep rumah tanpa sekat. Karena karyanya tersebut ia berhasil mendapatkan beberapa penghargaan seperti Arcasia Architecture Awards (AAA) 2016, dan juga masuk nominasi ArchDaily Building of The Year 2018 dengan karyanya Casablanca 10 soal essay tentang bola voli beserta jawabannya. Inspired by childhood memories of openness and space sharing, the house-and-library was commissioned by a couple of retired lecturers to share their book collection with the community. It maximises the use of locally available materials bamboo, clay, stone, bricks, including some from abandoned houses. Built by local people using indigenous knowledge, particularly of bamboo structural systems and stonework, it echoes both the area’s traditional building forms and those of the surrounding mountains. Skylights allow daylighting, and a glass façade with openable elements gives views to the garden and tropical forest outside from all public areas - library, kitchen, lounge, dining room, family room. These form a free-flowing space, with only the bedrooms remaining enclosed behind. Water is heated via solar Aga Khan Trust for Culture Desain Aristek Budi Pradono di Tanah Salatiga P House, proyek rumah individu karya arsitek Budi Pradono di tanah Salatiga dengan bangunan modern dan desain sophisticated. 17 Nov 2016 Dancing Mountain House atau P House, demikian ia disebut oleh pendirinya, arsitek Budi Pradono dari Budi Pradono Architects BPA adalah proyek rumah individu yang berdiri di tanah Salatiga, Jawa Tengah. Proyek P House melibatkan masyarakat setempat dalam pengerjaannya. “Saya menggunakan metode merancang sesuai dengan kemampuan masyarakat setempat. Konstruksinya berbahan dasar bambu dengan meminjam’ bentuk-bentuk puncak gunung yang mengelilingi kota dan pedesaan Salatiga, yakni gunung Merapi, Telomoyo, Tidar dan Andong untuk atap rumah”, ujar Budi Pradono. BPA mengkombinasikan semangat artisanal dari tukang-tukang otodidak yang terbiasa membangun rumah-rumah desa dengan pengetahuan arsitekturalnya. Hasilnya adalah bangunan modern dengan desain sophisticated, yang menggunakan material tradisional semacam batu kali dan bambu. Budi juga menambahkan bahwa rumah tersebut didedikasikan untuk almarhum ayahnya, seorang pendidik dan pengajar di Salatiga. Selain membangun ingatan kolektif bagi keluarga besarnya, ia juga menggagas bangunan mungil perpustakaan umum bagi masyarakat setempat. Begitu indahnya semangat pengerjaan dan hasil karya P House, rumah ini kemudian meraih penghargaan dari Arcasia Award for Architecture AAA 2016. Oleh salah seorang juri, Rebecca Lo, dikatakan P House mampu menciptakan memori intim masa lalu dan jiwa keluarga secara sekaligus. “Saya juga kagum dengan penggunaan materi-materi di rumah lama yang ditransformasikan ke rumah baru, semacam romantika yang terus dibawa oleh keluarga, dan disaat bersamaan memberi cukup ruang publik bagi masyarakat sekitar dengan hadirnya perpustakaan” kata Rebecca.WS. Foto Dok. BPA AuthorDEWI INDONESIA ARTIKEL LAINNYA Budi Pradono yang menampilkan karya "Get Well Soon"di Galeri Nasional pada Juli silam.... Sebagai salah satu situs candi Buddha terluas di Indonesia, Nia Dinata mengangkat kisah peradaban Muarajambi dan kehidupan masyarakatnya hingga kini... Christie Basil menggunakan elemen “burung” dan “sangkar” sebagai analogi perjalanan kehidupan menuju sebuah pernikahan... Sejauh Mata Memandang berkesempatan menampilkan koleksinya dalam perhelatan yang digagas oleh Kedutaan Indonesia di Bulgaria dengan Duta Besar Iwan Bogananta Bulgaria, Albania dan Makedonia Utara ... Koleksi kapsul yang menampilkan sandal ciri khas Rajnik dan dihiasi oleh hiasan tiga dimensi khas Aidan dan Ice... Karakter wewangian yang kuat dari Dolce & Gabbana Eau De Parfum terbaru untuk tampil berani dan percaya diri... Hampir 10 tahun berlalu, Le Quartier masih dipandang sebagai salah satu restoran terdepan di Jakarta berkat komitmennya untuk selalu mengedepankan kualitas yang unggul.... A cultura house surgiu primeiramente com a música house. No início dos anos 80 quando os DJ’s de Chicago Estados Unidos começaram a mixar músicas da Disco em programas de bateria eletrônica. Uma danceteria chamada Warehouse onde surgiram esses DJ’s deu origem ao nome do estilo de música. No final dos anos 80 as pessoas começaram a se mover de uma maneira diferente ao som daquela batida. Esse movimento corporal ficou conhecido como Jacking. Os Clubs de Chicago e Nova Iorque desenvolveram essa cultura. A dança House não teve apenas um criador, pois foi de certa forma uma dança coletiva. Porém há nomes muito importantes que deram uma grande contribuição para esse estilo como Brian Green e Space Capitol. Características do House Dance Jacking a origem da dança house está nesse passo, pois marca o ritmo e dá a essência dessa dança. Os passos são executados no Up Tempo contra tempo, dentro da batida típica do house e sempre usa o HiHat chimbal como guia rítmico. O House tem uma grande influência da Salsa e do Tap sapateado americano. Nos anos 90 muitos movimentos de chão foram introduzidos e uma grande influência da Capoeira está presente hoje em dia nesse estilo de dança. Obs Todo conteúdo foi retirado de sites e estão sujeitos a correções. HomeSitesAuthoritiesCollectionsHomeSitesAuthoritiesCollectionsSearch HONGKONG, - P House atau "Dancing Mountain House" karya Budi Pradono Architects BPA berhasil meraih penghargaan sebagai proyek residensial terbaik seantero Asia dalam Arcasia Architecture Awards AAA 2016. Arcasia merupakan Dewan Arsitek Regional Asia yang dibentuk oleh 19 organisasi arsitek se-Asia mulai dari China hingga Pakistan. Dalam institusi ini, Indonesia diwakili oleh Ikatan Arsitektur Indonesia IAI sebagai ini pun secara reguler menyelenggarakan kongres arsitektur hingga aktivitas pemberian penghargaan kepada firma-firma arsitektur, individu arsitek, dan mahasiswa arsitektur berprestasi. Kemenangan "Dancing Mountain House" tak terlepas dari konsepnya yang mengedepankan peran arsitektur di tengah masyarakat dan kombinasi antara modernisasi dengan unsur tradisional. Dokumentasi Budi Pradono Architecture Dancing Mountain House "Saya memilih untuk menggunakan metode merancang sesuai dengan kemampuan masyarakat setempat dan konstruksi berbahan dasar bambu dengan “meminjam” bentuk-bentuk puncak gunung yang mengelilingi kota dan pedesaan Salatiga, yakni Merapi, Telomoyo, Tidar, dan Andong untuk atap rumah," jelas Budi Pradono dalam siaran pers yang diterima Jumat 30/9/2016. Pemilihan metode itu sendiri dipuji oleh pengamat arsitektur dari a+d design and architecture Singapura Rebecca Lo. Menurut dia, "Dancing Mountain House" merupakan proyek rumah individu yang dibangun di tengah-tengah komunitas penduduk Budi Pradono Architecture Dancing Mountain House "Orang-orang Indonesia memahami hidup yang baik adalah hidup dekat dengan alam, seperti Dancing Mountain House yang dibangun BPA bersama masyarakat di antara gunung, wilayah pedesaan, dan komunitas masyarakatnya," ujar Rebecca. Lebih lanjut Rebecca juga memuji BPA yang mampu memberikan nuansa intim kekeluargaan dalam desain bangunan Dancing Mountain House. Tak hanya itu, konsep borderless home atau rumah tanpa sekat yang diterapkan BPA membuatnya lebih luas dengan berpusat pada ruang keluarga berupa ruang makan utama. Dokumentasi Budi Pradono Architecture Dancing Mountain House "Saya juga kagum dengan penggunaan materi-materi di rumah lama yang ditransformasikan ke rumah baru, semacam romantika yang terus dibawa oleh keluarga dan disaat sama memberi cukup ruang publik bagi masyarakat sekitar dengan perpustakaan," ungkapnya. Proyek perumahan di Salatiga dengan penyelesaian pada 2014 silam ini diakui Budi sebagai bentuk dedikasi terhadap mendiang ayahnya yang merupakan seorang pendidik dan pengajar di sebuah universitas lokal kota tersebut. Selain membangun ingatan kolektif bagi keluarga besarnya, Budi juga membangun perpustakaan umum peninggalan ayahnya di sekitar kompleks rumah tersebut agar bisa diakses masyarakat di sana. Dokumentasi Budi Pradono Architecture Perpustakaan umum di Dancing Mountain House Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

dancing mountain house budi pradono