BeliCerita Rakyat Asal Mula Danau Toba Online terdekat di Bekasi berkualitas dengan harga murah terbaru 2021 di Tokopedia! Pembayaran mudah, pengiriman cepat & bisa cicil 0%. Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Jakarta(ANTARA) - Film "Pariban: Idola dari Tanah Jawa" telah meraih lebih dari 110 ribu penonton dalam 5 hari penayangan. Produser Agustinus Sitorus berharap tingginya antusiasme terhadap film "Pariban" berdampak terhadap peningkatan kunjungan wisata ke danau Toba yang jadi lokasi pengambilan gambar. ContohLatar Belakang Laporan Magang. Contoh Latar Belakang Laporan Study Tour. Contoh Latar Belakang Proposal Usaha Makanan. Contoh Latar Belakang Makalah Agama. Contoh Latar Belakang Skripsi Pendidikan. Contoh Latar Belakang Karya Ilmiah Tentang Sampah. Contoh Latar Belakang Tugas Akhir Akuntansi. Contoh Latar Belakang Observasi Sekolah. Cerita"Asal Mula Telaga Warna" Merupakan cerita .. a. Legenda b. Cerita rakyat c, Dongeng d. Cerita fiksi c. bahasa Jawa d. bahasa Batak 25. Fabel adalah cerita yang menceritakan tentang . a. Si Malin Kundang b. Terjadinya Danau Toba c. Kancil dan Buaya d. Anak Durhaka pada Ibunya 26. Bahasa yang digunakan dalam membuat poster AmanatCerita Danau Toba. 2022-03-24. Amanat Cerita Danau Toba. Cerita Rakyat Legenda Danau Toba Lengkap Dengan Gambar Adik - Adik pasti sudah tidak asing lagi dengan danau yang ternama di indonesia yaitu danau toba apalagi kamu yang tinggal di sumatera utara. Danau Toba merupakan wisata alam di Indonesia yang terkenal dengan keindahannya. 10 soal essay tentang bola voli beserta jawabannya. Cerita Rakyat Danau Toba – Danau Toba adalah salah satu danau yang menjadi tempat wisata menarik bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Banyak orang yang mengunjungi danau Toba karena danau tersebut mempunyai keindahan yang mampu menenangkan hati dan menyegarkan pikiran. Danau Toba terletak di tengah Pulau Sumatera Utara serta menjadi salah satu danau terbesar di Indonesia. Dokumen Disparpora Kabupaten Humbang Hasundutan Selain menawarkan keindahan dari pemandangannya, danau Toba juga terkenal akan legendanya, yakni cerita rakyat danau Toba mengenai asal-usul munculnya. Ingin tahu seperti apa kisahnya? Mari, baca hingga selesai cerita rakyat danau Toba dan fakta danau toba berikut ini, sebab ada pesan moral yang sangat bermanfaat bagi manusia untuk menjalani kehidupannya. Alkisah pada zaman dahulu kala, terdapat seorang pemuda dengan nama Toba. Ia merupakan seorang yatim piatu. Untuk memenuhikebutuhannya sehari-hari, Toba bekerja di ladang. Sesekali ia mencari ikan di sungai yang terletak tidak jauh dari gubugnya. Ikan hasil tangkapannya kerap dijadikan sebagai lauk dan bila berlebih, akan dijual ke pasar. Pada suatu hari sepulang dari ladang, Toba memancing ikan di sungai tersebut. Ia sangat berharap untuk memperoleh ikan yang besar yang dapat dengan segera dimasaknya untuk dijadikan sebagai lauk. Terpenuhilah harapannya tersebut. Tidak berselang lama, ia melemparkan pancingnya ke sungai. Mata kailnya langsung disambar oleh seekor ikan. Betapa gembiranya Toba saat menarik tali pancingnya dan melihat seekor ikan dengan ukuran yang besar tersangkut di mata pancingnya. Sejenak, Toba memperhatikan ikan besar yang berhasil ia pancing itu.” Ikan yang aneh.” Gumannya. Seumur hidupnya, Toba belum pernah melihat ikan dengan bentuk seperti itu. Warna ikan tersebut kekuningan serta sisik-sisiknya kuning keemasan. Tampak berkilauan sisik-sisik tersebut saat terkena paparan sinar matahari. Saat Toba melepaskan mata kail dari mulut ikan tangkapannya tersebut, tiba0tiba terjadi sebuah keajaiban yang sama sekali tak pernah ia duga. Ikan aneh dengan sisik berwarna kuning keemasan tersebut berubahm menjelma menjadi seorang perempuan yang manis dan elok parasnya. Toba terheran-heran ketika melihat keajaiban yang berlangsung di depan matanya itu. Ia hanya berdiri tak percaya dengan bola mata membulat serta mulut melongo. “Tuan.” Kata perempuan cantik jelmaan dari ikan kuning itu. ”Aku adalah mahluk kutukan Dewa. Aku dikutuk karena telah melanggar larangan besarnya. Sudah ditakdirkan kepadaku, bahwa aku akan berubah bentuk dan menyerupai makhluk apa saja yang memegang atau menyentuhku. Karena tuan sudah memegangku, maka akupun berubah menjadi manusia. Seperti Tuan ini.” Toba lantas memperkenalkan namanya. Begitu juga dengan perempuan berwajah cantik itu.” Namaku Putri, tuan.” Toba lalu memikirkan sesuatu dan menjelaskan pemikirannya tersebut kepada Putri. Pemikirannya ialah untuk memperistri Putri karena Toba sangat terpesona dengan kecantikan si perempuan jelmaan ikan itu. ” Bersediakah engkau menikah dengan ku?” tanya Toba setelah pembicaraannya beberapa saat. “Baiklah aku bersedia, tuan. Selama tuan bersedia juga untuk memenuhi satu syarat yang akan kuajukan.” Jawab Putri “Syarat apa yang engkau inginkan? Sebutkanlah, aku pasti akan memenuhinya.” “Permintaanku hanya satu, pastikan bahwa tuan dapat menutup rapat-rapat rahasiaku. Jangan sekali-kali tuan menyebutkan bila aku adalah seekor ikan. Bila tuan menyatakan kesedian tuan untuk menjaga rahasia ini, aku bersedia menjadi istri tuan.” “Baiklah, aku berjanji akan menutup dengan rapat rahasimu ini. Rahasia ini akan hanya kita ketahui berdua.” Kata Toba. Toba dan Putri pun akhirnya menikah. Pasangan tersebut hidup rukun dan berbahagia walau dalam kesederhanaan. Kebahagian mereka serasa kian lengkap dengan kehadiran buah hati mereka. Seorang anak laki-laki yang diberi nama Samosir. Samosir tumbuh mejadi anak yang sehat dan memiliki tubuh yang kuat. Sayangnya, Samosir memiliki sifat yang pemalas dan agak nakal. Kehidupan Samosir sehari-harinya hanya tidur-tiduran. Ia seperti tak peduli dam tak ingin membantu sama sekali kerepotan ayahnya yang sibuk bekerja di ladang. Bahkan, untuk sekadar mengantar makanan dan minuman untuk ayahnya pun, Samosir sering kali menolak bila diminta. Seandainya mau, Samosir akan melakukannya dengan malas-malasan dan wajah yang bersungut-sungut. Kian hari, kian bertambah malas kelakuan Samosir. Hal tersebut dikarenakan ibunya terus memanjakannya. Apapun yang diminta oleh Samosir, akan selalu diusahakan oleh ibunya untuk dipenuhi. Samosir memiliki nafsu makan yang sangat kuat. Jatah makanan sehari untuk sekeluarga dapat dihabiskannya dalam waktu sekali makan. Toba merasa harus bekerja lebih keras lagi supaya bisa memenuhi keinginan makan anak semata wayangnya yang luar biasa itu. Pada suatu hari, Samosir diminta ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman untuk ayahnya yang sedang bekerja di ladang. Samosir yang sedang bermalas-malasan pada mulanya enggan untuk menjalankan perintah ibunya tersebut. Meski demikian, setelah ibunya memaksa dengan terus-menerus akhirnya Samosir bersedia untuk mengantarkan makanan dan minuman tersebut meski dengan wajah yang muram dan bersungut-sungut. Samosir membawa makanan dan minuman tersebut menuju ke ladang. Ditengah perjalanan, Samosir tiba-tiba merasa lapar. Dihentikannya langkah menuju kebun. Samosir lalu memakan makanan yang seharusnya akan diberikan untuk ayahnya tersebut. Makanan itu tidak dihabiskannya semua dan hanya disisakan sedikit. Dengan makanan dan minuman yang tersisa sedikit itu, Samosir lalu melanjutkan perjalanannya menuju ke ladang. Saat telah tiba di ladang, Samosir memberikan makanan dan minuman yang tinggal sedikit itu untuk ayahnya. Toba yang sudah sangat merasa lapar karena bekerja keras sejak pagi langsung membuka bekal dan sangat ingin memakannya. Terperanjatlah Toba ketika melihat makan siang untuknya sudah tinggal sedikit. ” Mengapa jatah makanan dan minumanku tinggal sedikit?” tanya Toba dengat raut wajah marah. Dengan wajah yang polos seolah tak melakukan kesalahan, Samosir menjawab. ” Tadi di jalan aku tiba-tiba merasa sangat lapar, Ayah. Maka dari itu, jatah makanan dan minuman ayah itu sudah kumakan sebagian. Akan tetapi, tidak semua kuhabiskan, bukan? Masih ada sedikit makanan dan minuman untuk makan siang ayah.” “Dasar anak yang tidak tahu diuntung!” Makian Toba kepada anaknya. Kemarahan Toba seketika kian meninggi. Serasa tak dapat lagi ia bersabar dan menahannya, umpatan Toba pun seketika itu meluncur.” Dasar kau, anak keturunan ikan!” Samosir sangat ketakutan dan terkejut ketika mendengat umpatan dari ayahnya. Ia dengan cepat langsung berlari ke rumah sembari menangis. Pada saat sudah sampai di rumah dan bertemu dengan ibunya, Samosir langsung menceritakan semua cacian dan makian dari ayahnya yang menyebutkan bahwa dirinya adalah keturunan dari seekor ikan. Mendengar pengaduan dari anaknya itu, ibu Samosir menjadi sangat sedih. Tak disangka, bila suaminya yang sangat ia sayang telah melanggar sumpah untuk tak menyebutkan bahwa Putri adalah mahluk yang berasal dari ikan. Tak berselang lama, Samosir dan ibunya saling berpegangan tangan. Dalam hitungan sekejap, kedua ibu dan anak itu menghilang dan keajaiban pun terjadi. Pada bekas pijakan kaki Samosir dan ibunya, tiba-tiba menyembur air yang sangat deras. Dari dalam tanah, air yang disemburkan keluar seakan tiada henti. Semakin lama tak semakin berkurang semburan air tersebut, malah semakin besar adanya. Dalam waktu yang cepat, permukaan tanah di daerah itu pun tergenang. Permukaan air kian meninggi dan tak berapa lama kemudian lembah yang digunakan oleh Toba sebagai tempat tinggal pun sudah penuh dengan genangan air. Hingga pada akhirnya, terbentuklah sebuah danau yang sangat luas di tempat itu. Penduduk sekitar lalu menamakan menamakan danau tersebut sebagai Danau Toba. Adapun pulau kecil yang terletak ditengah-tengah Danau Toba itu disebut sebagai Pulau Samosir sebagai penanda bahwa itu merupakan tempat di mana Samosir dan ibunya berpijak untuk terakhir kalinya. Fakta Asal-Usul Terbentuknya Danau Toba TEMPO/Arie Basuki Di balik cerita rakyat danau Toba yang diketahui oleh masyarakat Indonesia khusunya di daerah Sumatra Utara, terdapat daya rusak yang sangat besar tersembunyi di dalamnya. Sekitar tahun yang lalu, Gunung Toba meletus hebat serta nyaris membumihanguskan banyak umat manusia. Gunung Toba terseubt bersumber dari gejolak bawah bumi yang hiperaktif. Lempeng lautan Indo-Australia yang memiliki kandungan lapisan sedimen menunjam pada bagian bawah lempeng benua Eurasia yang merupakan tempat duduk dari Pulau Sumatera, dengan kecepatan hingga 7 sentimeter per tahun. Gesekan dari dua lempeng yang berada di kedalaman sekitar 150 kilometer di bawah bumi itu menciptakan panas yang mampu melelehkan bebatuan, lalu naik ke atas sebagai magma. Semakin banyak sedimen yang masuk ke dalam, maka akan semakin banyak pula sumber magmanya. Kantong magma dari Gunung Toba yang meraksasa disuplai oleh banyaknya lelehan sedimen dari lempeng benua yang bersifat hiperaktif. Kolaborasi tiga peneliti yang berasal dari German Center for Geosciences GFZ dengan Danny Hilman dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI serta Fauzi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa di bawah Kaldera Toba ada dua dapur magma yang terpisah. Dapur magma ini diperkirakan mempunyai jumlah volume yang sedikitnya kilometer kubik yang mengonfirmasi mengenai banyaknya magma yang telah dikeluarkan oleh gunung ini sebelumnya. Tidak sekadar dipengaruhi oleh kegiatan vulkanik dari dapur magma, Kaldera Toba ternyata juga sangat dipengaruhi oleh kegiatan tektonik yang mengimpitnya sehingga orang-orang dari kalangan geolog menyebutnya sebagai vulkano-tektonik. Tumbukan antar lempeng bumi yang sangat kuat dari lempeng Indo-Australia menjadi pemicu atas terbentuknya sesar geser besar yang disebut sebagai Zona Sesar Besar Sumatera Sumatera Fault Zone/SFZ. Sesar ini mempunyai panjang hingga kilometer yang setara dengan ukuran dari Teluk Lampung hingga Aceh. Hampir semua gunung berapi di daerah Sumatera berdiri di atas sesar raksasa yang satu ini. Uniknya, Kaldera Toba tak terletak persis di atas sesar ini. Melainkan, dia menyimpang beberapa kilometer pada sebelah timur laut sesar Sumatera. ”Di antara Sungai Barumun dan Sungai Wampu, Pegunungan Barisan yang berdiri di atas sesar tiba-tiba melebar dan terjadi pengangkatan dari bawah yang membentuk dataran tinggi; panjangnya 275 km dan lebar 150 km yang disebut Batak Tumor,” ungkap Van Bemmelen, geolog Belanda yang pada tahun 1939 untuk pertama kali menjelaskan bahwa Toba pada mulanya adalah gunung api. Pengangkatan Batak Tumor ini, disebut Bemmelen, merupakan fase awal dari pembentukan Gunung Toba. Ketika pembubungan terjadi, sebagian magma keluar dari retakan awal yang membentuk tubuh gunung. Jejak awal tubuh gunung ini masih dapat dilihat di sekitar Silalahi, Haranggaol, dan Tongging. Sementara itu, sebagian besar lainnya sudah musnah ketika terjadinya letusan Toba terbaru, yakni sekitar tahun lalu Youngest Toba Tuff/YTT. Danau Toba usdah sangat jelas bahwa dipengaruhi oleh gaya sesar ini. Bentuk Danau Toba yang memanjang, bukan bulat sebagaimana lazimnya kaldera, menunjukkan bahwa Danau Toba terpengaruh oleh gaya sesar geser yang berimpit pada kawasan ini. Sisi terpanjang danau, yang mencapai hingga 90 km, sejajar dengan Zona Sesar Sumatera, yang adalah salah satu patahan paling aktif di dunia selain Patahan San Andreas di Amerika. Seluruh kegiatan gunung berapi di Sumatera, termasuk Toba, dikontrol oleh patahan ini. Baca juga 25+ Rekomendasi Cerita Dongeng Sebelum Tidur Terbaru Resensi Novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori Cerita Fiksi Pengertian, Unsur, Jenis, Struktur dan Contoh Cerita Dongeng Legenda Batu Menangis Rekomendasi Cerita Anak Islami Untuk Menjadi Teladan Yang Baik ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Salah satu Cerita Rakyat Indonesia yang paling banyak dicari adalah dongeng danau Toba. Apakah adik-adik tahu dimana letak danau Toba? Benar. Danau Toba terletak di Sumatera Utara. Danau toba merupakan danau terbesar di Negera kita tercinta Indonesia. Di tengah-tengah danau Toba terdapat Pulau yang sangat besar yang diberi nama Pulau Samosir. Dongeng yang akan kakak ceritakan malam hari ini adalah Cerita Rakyat Indonesia Danau Toba yang merupakan cerita legenda asal muasal terjadinya Danau toba dan Pulau Samosir. Di sebuah kampung di Sumatera Utara hiduplah petani yang bernama Toba yang hidup sebatang kara. Setiap hari ia bekerja di ladang dan mencari ikan di sungai. Toba adalah seorang petani yang sangat rajin. Suatu sore setelah pulang dari ladang, seperti biasanya ia pergi ke sungai untuk mencari ikan narnun tak seekor pun ikan didapatnya padahal biasanya ia selalu mendapatkan ikan dengan mudah. Karena kesal terlalu lama menunggu, akhirnya ia memutuskan untuk menarik pancingannya, namun saat akan ditarik, tiba-tiba pancing itu disambar ikan yang sangat besar. Toba sangat senang melihatnya, dengan cepat ikan itu ditariknya ke darat lalu Toba melepas mata pancing dari mulut ikan itu. Namun saat ia sedang melepaskan mata pancing itu, ikan tersebut memandangnya penuh arti. Kemudian Toba pulang ke rumahnya dan langsung membawa ikan besar hasil pancingannya itu ke dapur. la mengambil kayu bakar di luar rumah. Namun saat Toba kembali ke dapur, dia terkejut sekali karena ikan besar itu sudah tidak ada lagi. “Kemana ikanku?! Apa ada yang mencurinya! Tapi….,” ucapan Toba terpotong ketika melihat beberap keping uang emas di tempat ikan tadi. la kemudian bergegas memeriksa seluruh sudut rumah termasuk kamarnya, ketika lelaki itu membuka pintu kamar, ia sangat terkejut karena di dalam kamarnya berdiri seorang perempuan yang sangat cantik dengan rambut yang panjang terurai. Toba terpesona melihat wajah perempuan cantik di depannya itu. “Siapa? Siapa kau? Mengapa kau ada di rumahku?” tanya Toba bingung sekaligus senang. Cerita Rakyat Indonesia Dongeng Danau Toba Perempuan itu tidak menjawab, ia malah pergi ke dapur untuk memasak dan Toba mengikutinya. Saat sedang memasak barulah perempuan itu menjawab pertanyaan Toba tadi. “Aku adalah penjelmaan ikan besar yang tadi kau dapat di sungai dan beberapa keping emas itu adalah penjelmaan sisikku,” kata perempuan itu, “Aku mohon, jangan makan aku,” pinta perempuan itu dengan suara memelas. Toba tersenyum dan menjawab, “Tentu saja aku tidak akan memakan ikan besar tadi, karena dihadapanku sudah ada perempuan yang sangat cantik.” Toba jatuh cinta pada perempuan penjelmaan ikan itu. la ingin menikahinya. “Maukah kau menjadi istriku?” tanya Toba. Perempuan itu tersenyum, “Baiklah, tapi dengan satu syarat,” jawab perempuan itu, “Kau harus bersumpah bahwa seumur hidupmu tidak akan pernah menceritakan asal usulku bahwa aku adalah penjelmaan dari ikan, kalau kau melanggar sumpahmu ini maka akan terjadi malapetaka,” jelas perempuan itu. Toba menyanggupinya, ia kemudian bersumpah dan setelah itu mereka menikah. Setahun kemudian, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Samosir. Samosir sangat dimanjakan ibunya, akibatnya anak itu memiliki sifat pemalas dan kurang baik. Setelah cukup besar, anak itu disuruh ibunya mengantar nasi setiap hari untuk ayahnya yang bekerja di ladang. Suatu hari, Samosir disuruh ibunya mengantarkan nasi ke ladang untuk Ayahnya. “Antarkan nasi ini untuk Ayahmu di ladang, Nak,” perintah ibunya. Samosir menolaknya, “Tidak mau! Aku ingin bermain,” jawabnya ketus. Namun karena terus dipaksa ibunya, akhirnya dengan kesal pergilah Samosir mengantarkan nasi itu untuk Ayahnya di ladang. Karena Samosir memiliki sifat yang kurang baik, di tengah perjaianannya, sebagian besar nasi dan lauk pauknya itu ia makan. Sedangkan sisa nasi yang hanya tinggal sedikit itu, ia bawa untuk diberikan kepada Ayahnya. “Kemana saja kau Samosir?! Ayahmu sudah sangat kelaparan!” kata Ayahnya kesal namun kemarahannya semakin memuncak ketika melihat nasi yang diberikan kepadanya adalah sisa-sisa. “Siapa yang memakan makananku, Samosir?!” tanya sang Ayah geram. Samosir dengan santainya menjawab, “Aku yang memakannya.” Kesabaran sang Ayah sudah habis, lalu ia memukul anaknya sambil berteriak, “Dasar anak tak tahu diri! Dasar kau anak ikan!!” teriak Ayahnya tanpa menyadari bahwa kata-katanya telah melanggar sumpahnya pada istrinya. Samosir menangis, anak itu berlari pulang menemui ibunya di rumah. Sang Ayah mengejarnya, “Samosir… Nak! Maafkan Ayah!!” teriak Ayahnya. Namun terlambat sudah, Samosir Iangsung menceritakan kepada ibunya bahwa ia telah dipukul dan dikatai anak ikan oleh Ayahnya. Setelah mendengar cerita anaknya itu, sang ibu terkejut dan sedih sekali mengetahui suaminya telah melanggar sumpahnya. “Benarkah Ayahmu mengatakan itu, Samosir?” tanya sang ibu memastikan. Samosir mengangguk sambil mengusap air matanya. Kemudia sang ibu menyuruh Samosir segera pergi ke bukit yang terletak tak begitu jauh dari rumahnya dan memintanya untuk memanjat pohon kayu tertinggi yang terdapat di puncak bukit itu. Samosir segera melakukan perintah ibunya itu tanpa banyak bertanya lagi. la berlari-lari menuju bukit dan langsung mendakinya. Ketika Samosir sudah hampir sampai ke puncak pohon kayu yang dipanjatnya di atas bukit, sang ibu pun berlari menuju sungai tempatnya dulu, ia menangis namun seketika itu ketika ia ditepi sungai, tiba-tiba kilat menggelegar disertai bunyi guruh yang menggelegar. Kemudian ia melompat ke dalam sungai dan tiba-tiba berubah menjadi seekor ikan besar lagi. Bersamaan dengan itu sungai pun banjir dan turun hujan sangat besar. Air sungai itu meluap ke mana-mana, menenggelamkan kampung. Si Toba ikut tenggelam. la tidak bisa menyelamatkan dirinya sampai akhirnya ia mati. Hingga akhirnya semakin lama genangan air itu semakin luas dan berubah menjadi danau yang sangat besar dan kemudian dinamakan masyarakat setempat sebagai Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di tengah-tengahnya diberikan nama Pulau Samosir. Pesan moral dari Cerita Rakyat Indonesia Dongeng Danau Toba adalah Jangan pernah melanggar sumpah atau mengingkari janji yang telah diucapkan Kisah asal muasal terbentuknya Danau Toba pernah kami posting sebelumnya. Jika adik-adik penasaran dengan versi kami sebelumnya, adik-adik dapat temukan di posting berikut ini Cerita Rakyat Danau Toba dari Sumatra Utara dan Cerita Rakyat Sumatera Utara Asal Mula Danau Toba Cerita rakyat Danau Toba merupakan sebuah cerita rakyat yang berasal dari Sumatera Utara. Cerita rakyat ini menjadi asal usul legenda Danau Toba yang sangat populer. Pesan moral yang terkandung dalam legenda Danau Toba juga sangat baik. Untuk itu dijadikan sebagai dongeng pengantar tidur anak juga sangat cocok. Seperti apa cerita rakyat Danau Toba dan seperti apa pula nilai moralnya? Anda bisa simak cerita lengkapnya di bawah ini! Cerita rakyat Danau Toba ini termasuk salah satu cerita rakyat dengan nilai moral yang sangat bagus. Seperti apa ceritanya? Cerita rakyat asal Sumatera Utara yaitu Legenda Danau Toba dan Pulau Samosir sebagai berikut Di sebuah pedesaan di Sumatera, terdapat seorang pemuda yang hidup dengan cara bertani dan memancing di tanah kering. Pemuda tersebut bernama Syahdan. Suatu hari seperti biasa, ia memancing dan mendapatkan seekor ikan yang sangat indah. Ikan tersebut berwarna kuning keemasan. Ketika Syahdan menyentuhnya, ikan berubah menjadi seorang wanita cantik. Ikan yang berubah menjadi wanita cantik itu kemudian bercerita kalau dirinya dikutuk. Ikan dikutuk karena melanggar sebuah larangan yang dibuat kerajaan langit. Ikan tersebut juga bercerita bahwa di bumi ia tidak memiliki siapa pun. Karena merasa iba dengan si ikan, Syahdan pun memperbolehkannya tinggal di rumah Syahdan. Kemudian lama kelamaan bersama, Syahdan memberanikan diri untuk melamar si wanita. Lamaran tersebut kemudian diterima. Namun wanita jelmaan ikan tersebut memberikan satu syarat kepada Syahdan. Ia memberikan syarat bahwa jika suatu hari nanti kepada siapa pun itu termasuk anaknya, Syahdan tidak boleh membuka rahasia tentang siapa wanita itu sebenarnya dan apa yang terjadi padanya. Ia juga tidak boleh berkata manusia ikan di depan siapa pun. Syahdan pun mengiyakan syarat tersebut. Akhirnya mereka berdua menikah dan beberapa saat kemudian dikaruniai seorang anak laki – laki. Anak laki – laki tersebut bernama Samosir. Hanya saja sayangnya, tabiat sang anak tidak begitu baik. Ia selalu makan dan makan serasa tidak pernah merasa kenyang. Ketika baru pulang dari ladang, suatu hari Syahdan merasa lapar. Ia pun langsung mengecek makanan di meja makan. Betapa marahnya ia karena mengetahui makanan di meja makan sudah habis karena dihabiskan Syahdan sementara dirinya lapar setelah pulang dari ladang. Merasa marah, Syahdan memanggil anaknya dan kemudian mengumpat serta menghardik sang anak. Ia mengatakan dengan lantang kepada anaknya, “Makananku kau habiskan semua, dasar anak ikan!” Kemarahan Syahdan tersebut membuat dirinya melanggar pantangan pernikahan yang sudah diajukan sang istri dan membuka rahasia sang istri juga. Seketika, langit mendadak petang dan hujan pun turun dengan sangat lebat. Di tanah bekas pijakan Samosir pun menyembur mata air yang sangat banyak dan tidak berhenti – henti. Hasil air hujan dan mata air yang menyembur tersebut kemudian menjadikan tempat tinggal mereka berubah menjadi sebuah danau bernama Danau Toba. Sementara pulau kecil di tengahnya bernama Pulau Samosir yang merupakan nama anak dari Syahdan yang dihardik. Lantas, apa hikmah dari kisah cerita rakyat asal Sumatera Utara di atas? Hikmah dan nilai moral cerita rakyat Danau Toba Pelajaran utama yang bisa diambil sebagai hikmah dari cerita rakyat di atas adalah jangan sampai kemarahan menguasai diri hingga menyebabkan Anda mengatakan sesuatu yang buruk. Terlebih ketika seseorang sudah meminta dan percaya kepada Anda untuk menjaga rahasianya, apapun yang terjadi jangan sekali – kali Anda membuka rahasia yang harus dijaga. Selain cerita rakyat Danau Toba yang memiliki nilai pesan moral baik, ada cerita rakyat lain dari Sumatera yang perlu diketahui. Cerita tersebut adalah Asal Mula Danau Lau Kawar. Ceritanya seperti apa, baca Legenda Asal Mula Danau Lau Kawar Cerita Rakyat Sumatera Utara Itulah sedikit inspirasi dongeng sebelum tidur yang memiliki pesan atau nilai moral yang sangat baik. Semoga menjadi cerita yang menginspirasi. Navigasi pos Danau Toba merupakan wisata alam di Indonesia yang terkenal dengan keindahannya. Namun selain itu, tempat ini pun memiliki legenda yang tak kalah menarik untuk dibaca. Kalau begitu, langsung saja simak cerita rakyat Danau Toba beserta ulasannya di negara tercinta kita ini, ada banyak sekali tempat wisata alam indah yang memiliki legenda tersendiri. Selain Telaga Warna yang ada di Jawa Tengah, contoh lainnya adalah Danau Toba di Sumatra Utara. Kalau penasaran, tenang saja karena kamu bisa menyimak asal-usul Danau Toba lewat cerita rakyat yang juga dikenal sebagai legenda Danau Toba dan Pulau Samosir ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang tidak bisa menepati janjinya. Akibatnya, ia harus menerima konsekuensi dari tindakannya hanya ringkasan cerita mengenai cerita rakyat atau legenda Danau Toba, kamu juga bisa membaca ulasan singkat mengenai unsur intrinsik, pesan moral, serta fakta menariknya. Kamu pastinya sudah tidak sabar, kan? Langsung saja dicek, ya!Cerita Rakyat Danau Toba Sumber Finding Folklore Dahulu kala di sebuah desa yang terletak di Sumatra Utara, hiduplah seorang laki-laki miskin bernama Toba. Dirinya tinggal di sebuah gubuk kecil dan pekerjaannya sehari-hari adalah sebagai petani sayuran di ladangnya sendiri. Selain itu, untuk menambah pemasukan, ia terkadang mencari ikan di sungai yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Kalau sedang beruntung mendapatkan banyak ikan, sebagian akan dimasak sendiri dan sebagian lagi dijual ke pasar. Sore itu setelah pulang dari ladang, Toba segera bergegas ke sungai untuk memancing. Sesampainya di sana, ia lalu mencari tempat yang teduh dan melemparkan kailnya. Sembari menunggu, ia pun berkata dalam hati, “Andai saja aku punya istri dan anak, mungkin hidupku tidak akan terlalu kesepian karena ada yang menemani.” Setelah cukup lama menunggu, masih tak ada satu pun ikan yang menyambar kailnya. Ia pun mulai kesal dan berpikir untuk pulang saja. Namun, ketika hendak beranjak, ada seekor ikan yang menyambar umpannya. Ikan yang ditangkapnya itu begitu besar. Perasaan kesalnya pun seketika berubah menjadi begitu bahagia. Setelah membereskan segala sesuatunya, ia lalu mandi dan pulang ke rumah. Ikan Mas Jelmaan Seorang Wanita Cantik Sesampainya di rumah, Toba merasa sangat lapar. Ia berpikiran untuk memanggang ikan hasil tangkapannya tadi. Dirinya pun mulai menyiapkan semua peralatan untuk membuat ikan bakar. Sayangnya, kayu persediaannya habis sehingga ia harus pergi keluar sebentar untuk mengambilnya. Sekembalinya, ia terkejut karena tak mendapati ikan mas besar tadi di tempatnya. Yang lebih mengherankan lagi, di situ ada banyak sekali koin emas hingga memenuhi wadahnya. Masih dengan rasa tidak percaya, laki-laki tersebut kemudian pergi ke dapur dan melihat ada seorang wanita cantik yang sedang duduk. Dengan penuh kewaspadaan, ia pun bertanya, “Siapa kamu dan mengapa kamu ada di sini?” Dengan tenang, perempuan tadi menjawab, “Aku adalah ikan yang kamu tangkap tadi dan koin-koin emas itu adalah sisikku. Kamu bisa menggunakannya untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupmu.” Setelah kejadian malam itu, Toba mengizinkan wanita tersebut untuk tinggal di rumahnya. Ia juga memberinya namanya, yaitu Mina. Babak Kehidupan yang Baru Karena setiap hari bertemu, keduanya pun kemudian saling menaruh hati. Toba pun melamar Mina untuk menjadi istrinya. Pada awalnya, perempuan cantik itu sedikit ragu menerima lamaran tersebut lantaran asal-usulnya. Akhirnya, ia memutuskan untuk menerima lamaran tersebut, tetapi dengan mengajukan sebuah syarat. “Aku mau menikah denganmu, tapi dengan satu syarat. Kamu tidak boleh menyinggung asal-usulku yang merupakan seekor ikan,” ujarnya. Karena dimabuk cinta, tanpa banyak berpikir Toba menyanggupi permintaan tersebut. Tak berapa lama kemudian, keduanya pun menikah. Pernikahan yang dijalani keduanya pun cukup harmonis. Dari pernikahan tersebut, dua orang yang saling mencintai ini dianugerahi seorang anak laki-laki tampan yang diberi nama Samosir. Lengkaplah sudah kehidupan Toba, ia pun begitu bahagia karena harapannya untuk memiliki istri dan anak sudah terwujud. Awal Sebuah Petaka Karena merupakan anak satu-satunya, Samosir begitu dimanjakan oleh sang ibu. Karena itulah, ia tumbuh menjadi seorang anak yang pemalas. Bahkan, mengantarkan makanan untuk ayahnya yang sedang bekerja di ladang saja ia tidak mau. Mau tidak mau, sang ibu sendirilah yang harus mengantarkan bekal untuk suaminya. Hingga pada suatu hari, ibunya benar-benar tidak bisa mengantarkan makanan untuk ayahnya. Ia pun menyuruh Samosir untuk mengantarkannya. Awalnya, anak tersebut menolak mentah-mentah permintaan sang ibu. Namun, karena ibunya benar-benar memohon, ia akhirnya terpaksa berangkat juga. Sepanjang perjalanan menuju ke ladang, anak laki-laki itu terus menggerutu. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan teman-teman sebayanya dan mengajaknya bermain. Karena dirasa masih cukup pagi, ia pun menerima ajakan tersebut dan memutuskan bermain terlebih dahulu. Tak terasa hari sudah menjelang siang, ia pun merasa lapar setelah bermain lari-larian ke sana ke mari dengan yang anak-anak yang lain. Perutnya semakin keroncongan dan minta diisi setelah mencium masakan ibunya yang begitu harum. “Masakan ibu hari ini kelihatannya enak sekali,” gumamnya. Niatnya, ia hanya akan mencicipi bekal itu sedikit saja. Namun, karena rasanya begitu enak, tidak sadar ia telah menghabiskan makanan tersebut dan hanya tersisa sedikit. Setelah menyadarinya, ia buru-buru menutup tempat bekal tersebut lalu bergegas menemui ayahnya. Janji yang Diingkari Di tempat lain, Toba yang sudah lelah seharian bekerja merasa kesal karena makan siangnya belum juga tiba. Padahal biasanya, sang istri selalu tepat waktu membawakan makanan untuknya. Perasaan kesalnya pun sedikit berkurang ketika melihat Samosir datang membawa rantang makanan. Dengan takut-takut, anak laki-laki itu untuk memberikan bekal padanya. Setelah diterima dan dibuka, betapa terkejutnya Toba karena makanannya hanya tersisa sedikit sekali. “Mengapa jatah makanan dan minumanku tinggal sedikit?” ujarnya kesal. “Tadi di jalan aku lapar sekali, Ayah. Maka dari itu, aku memakan sebagian jatah makanan Ayah. Tapi masih kusisakan sedikit, bukan?” jawab Samosir. Mendengar penuturan sang anak, laki-laki tersebut kemudian marah dan mengucapkan sesuatu yang seharusnya tak diucapkan. “Kurang ajar kau Samosir, memang dasar anak ikan kau ini.” Selesai ia mengumpat, ada suara petir yang menyambar. Ia pun tersadar kalau sudah mengingkari janjinya untuk tidak mengungkit asal-usul sang istri. Datangnya Bencana Sumber YouTube – kakovie bercerita Setelah mendengar ucapan sang ayah, Samosir pun pulang ke rumah. Ia mengadu pada sang ibu mengenai semua yang dikatakan oleh ayahnya. Mendengar hal tersebut, Mina pun sangat sedih. Pasalnya, ia tidak menyangka kalau suaminya tega mengingkari janji yang telah dibuat. Kondisi di luar begitu mencekam. Langit begitu gelap dan sepertinya akan datang hujan yang begitu lebat. Wanita itu pun menyuruh anaknya untuk pergi ke sebuah bukit yang tidak jauh dari rumah mereka dan memanjat ke pohon yang paling tinggi. Meski tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, anak itu mengangguk patuh dan pergi melakukan apa yang diperintah oleh ibunya. Ketika sudah memastikan kalau anaknya tiba di tempat yang aman, Mina kemudian bergegas untuk pergi ke sungai. Di sepanjang perjalanan, ia menangis dan masih meratapi perbuatan suaminya. Sesampainya di sungai, ia menceburkan diri dan berubah menjadi ikan. Beberapa saat kemudian, hujan lebat pun turun dengan petir yang menyambar-nyambar dan disertai angin kencang. Hujan lebat tersebut mengakibatkan air meluap. Desa tempat tinggal mulai tergenang dan tenggelam. Toba yang tak bisa menyelamatkan diri pun ikut tenggelam bersamanya. Lama kelamaan, banjir tersebut meluas menenggelamkan banyak tempat. Genangan air yang semakin luas tersebut berubah menjadi sebuah danau begitu besar dan kemudian diberi nama Danau Toba. Sementara itu, bukit kecil yang digunakan sebagai tempat untuk menyelamatkan diri oleh Samosir berubah menjadi sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Samosir. Unsur Intrinsik yang Membangun Cerita Rakyat Danau Toba Tadi kamu sudah membaca sinopsis cerita legenda Danau Toba, kan? Selanjutnya, di sini kamu juga akan menemukan penjelasan singkat mengenai unsur intrinsik dari kisah ini. Mulai dari tema, tokoh dan perwatakan, alur, latar cerita, hingga pesan moral yang terkandung di dalamnya. 1. Tema Inti cerita atau tema dari legenda Danau Toba adalah tentang kesetiaan dalam memegang teguh janji yang telah diucapkan. Karena kalau janji dilanggar, kamu harus siap menerima konsekuensinya sama seperti yang dialami oleh Toba. Setelah melanggar janji, ia tidak hanya kehilangan istri dan anaknya, tetapi ia juga membuat seluruh desa menerima akibatnya. 2. Tokoh & Perwatakan Di dalam legenda ini, ada tiga tokoh penting yang akan diulik, yaitu Toba, Mina, dan Samosir. Toba adalah seorang laki-laki yang memiliki sifat mudah kesal dan marah. Meskipun begitu, sebenarnya ia adalah seorang pekerja keras. Selanjutnya, ada Mina yang merupakan seorang wanita cantik, penyayang, dan tidak materialistik. Ia bahkan mau menikah dengan Toba, seorang petani yang memiliki ladang kecil. Sayangnya, ia kurang bijak dalam mengurus anak karena terlalu memanjakannya. Yang terakhir adalah Samosir. Anak laki-laki ini tumbuh menjadi pemalas karena terlalu dimanja oleh sang ibu. 3. Latar Karena ini merupakan legenda terjadinya sebuah tempat, maka latar tempatnya sudah jelas. Cerita rakyat Danau Toba ini berasal dari daerah Sumatra Utara. Sementara itu kalau ditilik lebih lanjut, masih ada pula beberapa setting tempat di dalam ceritanya. Beberapa contohnya, yaitu di ladang tempat Toba bekerja, sungai untuk memancing ikan, dan rumah sebagai tempat tinggal. 4. Alur Cerita Sementara itu, kisah ini menggunakan alur maju. Dongeng diawali dengan pertemuan Toba dan Mina yang masih berwujud ikan di sungai. Setelah itu, mereka menikah dan memiliki anak. Konflik muncul ketika Toba tak sengaja mengingkari janjinya untuk tak menyebutkan asal-usul Mina yang sebenarnya. Samosir diminta mengungsi, lalu wanita itu kembali menjadi ikan. Selanjutnya, hujan lebat terjadi dan menenggelamkan seluruh desa. 5. Pesan Moral Setiap kisah tentu mengandung sebuah pelajaran hidup yang bisa diambil. Nah, dari cerita rakyat Danau Toba sendiri, ada beberapa pesan moral yang bisa dipetik. Salah satunya adalah jangan pernah mengingkari janji yang telah dibuat. Karena dengan melanggarnya, kamu akan menyakiti hati orang yang kamu beri janji. Selain itu, kamu juga harus siap menerima konsekuensinya seperti apa yang dialami oleh Toba. Selain itu, nantinya jika memiliki anak, kamu jangan terlalu memanjakan buah hatimu. Kamu pasti bisa membuat anakmu bahagia, tanpa terlalu memanjakannya. Hal itu kamu lakukan supaya anakmu tidak tumbuh menjadi pemalas seperti Samosir. Yang terakhir, kalau kamu diberi tugas atau amanat, maka lakukanlah dengan benar dan hati yang ikhlas. Jangan seperti Samosir yang kemudian menyulut kemarahan orang lain. Tak hanya unsur intrinsik, kamu juga perlu memperhatikan unsur ekstrinsik yang membangun cerita rakyat Danau Toba ini. Unsur ekstrinsik biasanya berkaitan dengan latar belakang penulis, masyarakat, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Setelah membaca sinopsis cerita beserta penjelasan mengenai unsur intrinsiknya, selanjutnya di sini kamu bisa menemukan beberapa fakta menarik mengenai Danau Toba. Kalau penasaran seperti apa, mending lanjutkan saja membacanya! 1. Asal Usul Danau Toba menurut Kajian Ilmiah Menurut penelitian, danau ini terbentuk akibat letusan Gunung Toba yang terjadi sekitar tahun yang lalu. Banyak penelitian yang menyebutkan peristiwa tersebut terjadi begitu dahsyat dan berdampak ke seluruh dunia. Diperkirakan, setidaknya 60% spesies yang hidup di bumi pada saat itu mengalami kepunahan akibat letusan tersebut. Hal ini dikarenakan lontaran debu vulkaniknya mencapai 10 km dan material vulkanik yang dimuntahkan sebanyak km². Para peneliti juga sudah menjelajahi banyak negara untuk mendukung penelitian tersebut, salah satunya dengan pergi ke India bagian utara. Peneliti tersebut menemukan kecocokan antara debu vulkanik di negara tersebut dengan debu vulkanik milik Gunung Toba. Tak hanya di India saja, mereka juga menemukannya di Kutub Utara. Beberapa ahli juga berpendapat bahwa kejadian inilah yang menyebabkan terjadinya zaman es di dunia. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa letusan tersebut ikut andil atas hilanganya pulau Atlantis. 2. Terdapat Danau di Dalam Danau Toba Ya, kamu tidak salah membacanya. Namun lebih tepatnya, danau tersebut terletak di Pulau Samosir. Nama kedua danau tersebut, yakni Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang. 3. Diabadikan dalam Mata Uang Sumber Wikimedia Commons Pesona keindahan danau yang sering dijadikan tempat untuk menyelenggarakan festival ini juga pernah diabadikan di mata uang rupiah, lho. Uang yang berbentuk kertas pecahan rupiah tersebut dikeluarkan pada tahun 1992 lalu. 4. Diadaptasi Menjadi Film Pendek Sumber YouTube – MD Entertainment Sama seperti cerita rakyat atau legenda yang lainnya, Danau Toba juga diangkat menjadi film pendek. Salah satunya adalah buatan MD Entertainment yang tayang sekitar tahun 2007 dan dibintangi oleh Fathir Muchtar dan Dinda Kanya Dewi ini. Sayangnya, tidak seperti Bawang Merah Bawang Putih, kisah ini tidak diadaptasi ke sinetron dengan versi yang lebih modern. Hanya saja, sering di-remake menjadi film-film pendek yang diproduksi oleh beberapa rumah produksi di Indonesia. Sudah Puas Menyimak Cerita Rakyat Danau Toba dan Pulau Samosir Ini? Demikianlah kisah legenda Danau Toba yang bisa kamu simak di PosKata. Gimana? Seru dan menarik banget, kan? Oke juga ini sebagai bahan pembelajaran untuk anak, adik, sepupu, atau keponakanmu karena mengandung banyak pesan moral. Nah, nggak hanya kisah ini saja, kamu juga bisa membaca cerita rakyat menarik lainnya di sini, lho. Beberapa contohnya ada cerita rakyat Timun Mas, legenda Sangkuriang, kisah Roro Jonggrang, Batu Menangis, dan masih banyak lagi. Jadi, tunggu apalagi? Langsung saja cek artikel-artikel lainnya, ya! Selamat melanjutkan membacanya! PenulisErrisha RestyErrisha Resty, lebih suka dipanggil pakai nama depan daripada nama tengah. Lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang lebih minat nulis daripada ngajar. Suka nonton drama Korea dan mendengarkan BTSpop 24/7. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.

cerita rakyat bahasa jawa danau toba