JenisJenis Kemasan. 1. Jenis Kemasan Berdasarkan Struktur Isi. Kemasan Primer yakni bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, dan lain sebagainya); Kemasan Sekunder ialah kemasan yang berfungsi melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buahyang dibungkus dan lain sebagainya. Kemasanyang fungsi utamanya melindungi kelompok kelompok kemasan lainnya from APA AJAA 11 at Sekolah Menengah Atas Kristen BPK Penabur 3 Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kalengsusu, botol minuman, bungkus tempe) • Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotakkayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus, keranjang tempe, dan sebagainya. KemasanSekunder, Kemasan sekunder adalah wadah yang melindungi kelompok kemasan lainnya. Misalnya, kotak kardus untuk menyimpan susu kocok atau kotak kayu untuk menyimpan buah dan banyak lagi. Kemasan Tersier, Kemasan tersier adalah kemasan yang digunakan untuk menyimpan atau melindungi produk selama proses pengiriman. 2. Berdasarkan Frekuensi Pemakaian 51.2 Klasifikasi kemasan berdasarkan struktur sistem kemas (kontak produk dengan kemasan) : 1. Kemasan primer, yaitu kemasan yang langsung mewadahi atau membungkus bahan 2. pangan. Misalnya kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe. 3. Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok- kelompok kemasan lain. 10 soal essay tentang bola voli beserta jawabannya. Soal ini adalah kumpulan soal PKK atau produk kreatif dan kewirausahaan untuk kelas xi semester 2. Soal PKK ini terdiri dari 35 soal pilihan ganda atau multiple choice dengan pilihan jawaban a sampai e. Soal PKK atau soal produk kreatif dan kewirausahaan dapat digunakan sebagai soal ulangan harian, soal ulangan akhir sekolah UAS PKK atau soal uas produk kreatif dan kewirausahaan, soal penilaian akhir PKK atau soal penilaian akhir sekolah produk kreatif dan kewirausahaan. Soal PKK atau soal produk kreatif dan kewirausahaan ini sudah mengacu pada kurikulum 2013 revisi. Oleh karena itu kompetensi dasar yang digunakan pada soal ini sudah disesuaikan dengan kurikulum 2013 revisi. Soal PKK atau soal produk kreatif dan kewirausahaan menggunakan kompetensi utama yaitu Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan soal PKK atau soal produk kreatif dan kewirausahaan. Soal PKK atau Soal Produk Kreatif dan Kewirausahaan 1. Dalam proses desain produk adalah membuat desain produk yang bermanfaat, istilah tersebut lebih dikenal dengan... a. Estetic b. Unobtrusive c. Makes a product usefull d. Long lasting e. Anvironmentally friendly 2. Kemasan yang tidak langsung bersentuhan dengan produk disebut. … a. Primer b. Sekunder c. Tersier d. Kuartener e. Dispossable 3. kemasan yang tahan suhu tinggi umumnya terbuat dari. ... a. kaca b. plastik c. karet d. logam dan gelas e. tanah liat 4. Kemasan yang ramah lingkungan adalah. ... a. As little design as possible b. Anvironmentally friendly c. Long lasting d. Makes a product understandable e. Aestetic 5. Kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk disebut. … a. Primer b. Sekunder c. Tersier d. Kuartener e. Dispossable 6. Untuk membuat produk yang menarik diperlukan kreatifitas dalam bentuk. ... a. harga yang kompetitif b. tempat usaha yang strategis c. kualitas produk d. kemasan yang menarik e. penampilan produk 7. Dalam perusahaan apabila menginginkan produk atau usaha dapat bersaing dengan kompetitor yang lain maka harus memperhatikan beberapa hal yaitu..... a. Memahami kelemahan-kelemahan para pesaing b. Memahami keunggulan produk pesaing c. Memahami lingkungan perusahaan d. Memahami kebutuhan pelanggan di setiap segmen pasar e. Memahami kelebihan pesaing 8. Untuk membuat sebuah desain produk yang sesuai, maka kita perlu mengenali beberapa komponen yang terdapat pada produk. Komponen produk tersebut terdiri dari... a. Merek, harga dan manfaat b. Merek, harga dan kemasan c. Merek, ide dan harga d. Merek, ide dan kemasan e. Merek, harga, desain 9. Salah satu alasan utama dalam melakukan pengemasan adalah ….. a. Produk yang dikemas dapat lebih awet. b. Produk yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi c. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan d. Sebagai media komunikasi suatu citra tertentu e. Produk yang dikemas untuk menutupi kekurangan 10. Secara umum kemasan memiliki fungsi, kecuali ….. a. Melindungi dan mengawetkan produk. b. Meningkatkan efisiensi. c. Sebagai identitas produk. d. Agar lebih menarik konsumen e. Agar terlihat berkualitas 11. Kertas yang digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, margarine, daging dan kopi adalah ….. a. Kertas minyak b. Kertas Glasin c. Kertas Perkamen d. Kertas Lilin e. Kertas Tyvek 12. Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu ….. a. Estetika dan desain b. Desain dan Visual c. Intrinsik dan Ekstrinsik d. Estetika dan Fungsional e. Jawaban a dan b benar 13. Kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok kemasan lainnya disebut juga sebagai …. a. Kemasan Primer b. Kemasan Sekunder c. Kemasan Luar d. Kemasan Tersier e. Jawaban a dan b benar 14. Contoh kemasan yang bersifat kaku adalah …. a. Plastik dan Kertas b. Botol dan Kertas c. Kayu dan Logam d. Botol Plastik dan Gelas e. Botol dan logam 15. Tujuan bahan kemasan harus bersifat inert adalah ….. a. Agar mampu menahan air atau kelembaban udara di dalam kemasan b. Mudah dikerjakan secara massal dan harganya relatif murah c. Dapat mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk d. Kemasan tidak mudah rusak e. Kemasan mudah dibentuk dan dicetak 16. Berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan, kaleng dan botol gelas tergolong dalam kemasan ….. a. Kemasan siap pakai b. Kemasan Hermetis c. Kemasan tahan Cahaya d. Kemasan tahan suhu tinggi e. Kemasan fleksibel 17. Faktor yang mempengaruhi desain produk adalah. ... a. Fungsi produk b. Warna produk c. Ukuran produk d. Tingkat persaingan e. Daya tahan produk 18. Standart dan spesifikasi produk meliputi. ... a. Sambungan b. Ukuran c. Bentuk d. Mutu e. Harga 19. Pada proses pembuatan prototype ada yang memiliki fungsi untuk proses pengujian fungsional dari produk yang dikenal dengan... a. Prototype rekayasa b. Prototype produk c. Rekayasa produk d. Rancangan produk e. Pengujian produk 20. Diagram Alur Proses Produksi disebut juga dengan.. a. Produk digital b. Production Flow Chart Diagram c. Tahapan produk d. Prototype e. Gambar produk 21. Istilah berikut merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, digunakan sebelum perusahaan memproduksi. Disebut. ... a. Produk b. Uji coba produk c. Prototype produk d. Gambar produk e. Rekayasa produk 22. Berikut merupakan tahap akhir dalam kegiatan Desain Produk merupakan pengertian dari a. Pembuatan gambar kerja b. Membuat sketsa c. Membuat software d. Mengolah Perusahaan e. Membuat denah 23. Bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya merupakan pengertian dari a. Pembuatan gambar kerja b. Membuat sketsa c. Membuat software d. Mengolah Perusahaan e. Membuat denah 24. Salah satu tahapan – tahapan dalam merencanakan suatu produk, tahapan tersebut yaitu a. Membiarkan jika ada kerusakan b. Berpura pura tidak tahu c. Masa bodoh d. Memformulasikan hasil marketing research e. Membuat gambar kerja 25. Langkah pertama dalam menciptakan prototipe adalah untuk menciptakan. ... a. Alur b. Gambar c. Konsep sketsa rinci atau diagram d. Bangunan. e. Lapangan pekerjaan. 26. Kelebihan produk berupa jasa adalah. ... a. Menghasilkan produk dalam bentuk fisik b. Memiliki alur proses produksi yang jelas. c. Membutuhkan tempat untuk memajang hasil produk d. Tidak membutuhkan tempat untuk memajang hasil produk e. Membutuhkan promosi berupa testimoni 27. Desain produk hiasan harus memiliki nilai estetik dan .... a. Keindahan b. Kemahalan c. Keunikan d. Kabaikan e. Kekuatan 28. Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari. ... a. Riset pemasaran b. Bagian penjulan c. Manajemen d. Personalia e. Manajer perusahaan 29. Sketsa dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan. ... a. gambar kerja b. desain c. produk d. penjualan produk e. rancangan produk 30. Agar suatu proses desain efektif, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut, kecuali.... a. karakteristik produk selaras dengan kebutuhan pelanggan. b. Bisa memenuhi kebutuhan pelanggan. c. Penggunaan waktu secara efisien. d. Perkecil revisi yang diperlukan untuk membuat suatu desain yang dapat dikerjakan e. Melakukan pengembangan sesuai tuntutan pasar 31. Berikut kelebihan dari produk berupa barang antara lain. ... a. Membutuhkan tempat untuk memajang hasil produk b. Membutuhkan tempat untuk penyimpanan barang berupa gudang c. membutuhkan banyak karyawan d. menghemat gaji karyawan e. Memiliki alur proses produksi yang jela 32. Terdapat beberapa tahapan dalam proses produksi yaitu pengolahan bahan, pembentukan, perakitan dan proses... a. Pemasaran b. Pembentukan c. Finishing d. Painting e. Produk ` 33. Fase yang berfungsi menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan yaitu. ... a. Perancangan produk b. Manufaktur c. Pemasaran d. Perancangan detail e. Perancangan konsep 34. Berikut yang tidak berkaitan dengan kegiatan produksi dalam teknik manufaktur yaitu. ... a. Desain produk b. Perancangan proses produksi c. Manajemen produksi d. Semua jawaban salah e. Jawaban b dan c salah 35. Prototype yang digunakan untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dan dibangun pada skala sesungguhnya adalah. ... a. Prototype produk b. Prototype rekayasa c. Rekayasa produk d. Rancangan produk e. Pengujian produk Berikut merupakan kunci jawaban soal PKK atau soal produk kreatif dan kewirausahaan Kemasan adalah kegiatan penempatan produksi ke dalam wadah dengan segala jenis material lainnya yang dilakukan oleh produsen untuk disampaikan kepada konsumen. Kemasan yang dibuat haruslah dapat menjaga mutu produk hingga sampai ke tangan konsumen. Banyak faktor yang mempengaruhi mutu produk ketika mencapai konsumen seperti kondisi bahan mentah, metode pengolahan dan kondisi penyimpanan. Fungsi perlindungan produk menjadi perhatian penting bagi wirausahawan makanan internasional ketika menentukan bahan kemasan. Dengan demikian fungsi kemasan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut a. Kemampuan/daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam penanganan, pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan penyusunan/ penumpukan. b. Kemampuan melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar, misalnya perlindungan dari udara panas/dingin, sinar/cahaya matahari, bau asing, benturan/tekanan mekanis, kontaminasi mikroorganisme. c. Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen. Dalam hal ini identifkasi, informasi dan penampilan seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan harus mendapatkan perhatian. d. Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar, sasaran masyarakat dan tempat tujuan pemesan. e. Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak. Dengan adanya persyaratan yang harus dipenuhi kemasan tersebut maka wirausahawan makanan internasional memiliki dasar pertimbangan dalam memilih bahan baku kemasan, desain kemasan dan jenis kemasan. Dalam rangka memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut maka kemasan harus memiliki sifat-sifat a. Permeabel terhadap udara oksigen dan gas lainnya. b. Bersifat non toksik dan inert tidak bereaksi dan menyebabkan reaksi kimia sehingga dapat mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk yang dikemas. c. Kedap air mampu menahan air atau kelembaban udara sekitarnya. d. Kuat dan tidak mudah bocor. e. Relatif tahan terhadap panas. f. Mudah dikerjakan secara massal dan harganya relatif murah. Cara-cara pengemasan berhubungan erat dengan kondisi produk yang dikemas serta cara transportasinya. Pada prinsipnya pengemas harus memberikan kondisi yang sesuai dan berperan sebagai pelindung bagi kemungkinan perubahan keadaan yang dapat mempengaruhi kualitas isi kemasan maupun bahan kemasan itu sendiri. Kemasan dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal antara lain a. Frekuensi Pemakaian. 1 Kemasan sekali pakai Disposable, yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik es, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng. 2 Kemasan yang dapat dipakai berulang kali Multi Trip, seperti beberapa jenis botol minuman limun, bir dan botol kecap. Wadah-wadah tersebut umumnya tidak dibuang oleh konsumen akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. 3 Kemasan yang tidak dibuang Semi Disposable. Wadah-wadah ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai dan digunakan untuk penyimpanan bahan makanan atau jenis makanan yang lain. b. Struktur sistem kemas berdasarkan letak atau kedudukan suatu bahan kemas di dalam sistem kemasan keseluruhan dapat dibedakan atas 1 Kemasan primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe. 2 Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus, keranjang tempe, dan sebagainya. 3 Kemasan tersier dan kuarterner, yaitu apabila masih diperlukan lagi pengemasan setelah kemasan primer, sekunder dan tersier. Umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan. c. Sifat kekakuan bahan kemas 1 Kemasan feksibel, yaitu bila bahan kemas mudah dilenturkan, misalnya plastik, kertas, foil. 2 Kemasan kaku, yaitu bila bahan kemas bersifat keras, kaku, tidak tahan lenturan, patah bila dipaksa dibengkokkan. Misalnya kayu, gelas, dan logam. 3 Kemasan semi kaku/semi feksibel, yaitu bahan kemas yang memiliki sifatsifat antara kemasan feksibel dan kemasan kaku, seperti botol plastik susu, kecap, saus dan wadah bahan yang berbentuk pasta. d. Sifat perlindungan terhadap lingkungan 1 Kemasan hermetis, yaitu wadah yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, misalnya kaleng dan botol gelas. 2 Kemasan tahan cahaya, yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan logam, kertas, dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan yang difermentasi. 3 Kemasan tahan suhu tinggi, jenis ini digunakan untuk bahan pangan yang memerlukan proses pemanasan, sterilisasi, atau pasteurisasi. e. Tingkat kesiapan pakai 1 Wadah siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya. 2 Wadah siap dirakit atau disebut juga wadah lipatan, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder feksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik. 3 Kemasan feksibel. Ilustrasi kemasan produk. Foto iStockKemasan merupakan komponen penting yang harus ada pada sebuah produk. Kemasan adalah wadah untuk meningkatkan nilai dan fungsi sebuah merupakan hasil akhir dari proses mengemas. Mengemas menurut KBBI adalah mengatur rapi-rapi atau membungkus-bungkus supaya kata lain, proses mengemas yang akan menghasilkan kemasan itu berfungsi agar produk dapat dibungkus menjadi satu, sehingga tampak rapi dan tidak tercecer ke kini kemasan tidak hanya sebagai wadah saja, tetapi juga memiliki fungsi lain, seperti sebagai media informasi bagi konsumen, menambah daya tarik produk, dan dengan perkembangan zaman, kemasan juga ikut berkembang dari masa ke masa. Kemasan yang digunakan pada zaman dulu terbilang sederhana dan seadanya, karena hanya memerhatikan fungsinya sebagai wadah, contohnya daun kemasan tradisional seperti itu masih kerap dijumpai, saat ini kemasan lebih berorientasi pada keindahannya. Tujuannya untuk menambah daya tarik produk agar konsumen tertarik untuk kemajuan teknologi yang semakin canggih, kemasan kini dapat dibuat dari beragam bahan, mulai dari plastik, kaleng, kaca, hingga kemasan bersifat ramah lingkungan, seperti kertas, bambu, kayu, dan bioplastik plastik yang mudah terurai.Sebutkan 3 Fungsi Utama dari Kemasan!Ilustrasi kemasan produk. Foto iStockPertanyaan, sebutkan 3 fungsi utama dari kemasan, mungkin sering didapatkan di sekolah. Mengutip buku Tematik Kelas 5 SD Tema 6 terbitan Kemendikbud, secara umum, 3 fungsi utama dari kemasan, yaitu sebagai Melindungi dan Mengawetkan ProdukFungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk melindungi produk dari sinar ultraviolet, panas, kelembapan udara, oksigen, benturan, serta kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk terlindungi dengan baik, kualitas produk pun akan terjaga. Dengan demikian, produk akan menjadi lebih awet, baik selama proses distribusi maupun ketika sudah sampai ke tangan Sebagai Identitas ProdukSelain untuk melindungi produk, kemasan memiliki fungsi sebagai identitas produk. Maksudnya, kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan pengirim informasi kepada konsumen melalui label yang ada di bagian luar itu, alangkah baiknya jika suatu produk mempunyai kemasan dengan desain atau ciri khas tertentu untuk membedakannya dengan produk lain yang berjenis Meningkatkan EfisiensiSeperti yang disebutkan sebelumnya, pada dasarnya kemasan berguna untuk membungkus produk supaya lebih rapi dan ringkas. Bagi produsen, kemasan yang menyatukan produk akan memudahkan perhitungan dan pengiriman hingga sampai ke itu, bagi konsumen, adanya kemasan membuat penyimpanan produk menjadi ringkas, lebih mudah, dan aman. Kemasan primer, sekunder, dan tersier adalah tiga kategori bahan pengemasan untuk berbagai jenis produk. Fungsi dari tiga kategori bahan pengemas ini yaitu untuk melindungi produk agar terhinda dari berbagai kotoran, debu, dan kontaminasi lainnya. Tujuannya agar tetap bagus sampai ke tangan konsumen. Sebelum produk sampai ke tangan konsumen, produk melewati banyak tahap terlebih dahulu. Mulai dari pembuatan produk dengan bahan baku, pengolahan, pengemasan, pendistribusian, hingga pemasaran. Baik dalam toko ritel maupun pemasaran lewat internet, produk rentan mengalami banyak kerusakan. Mulai dari pembusukan, pecah, rapuh, bocor, dan lain-lain. Tidak sedikit cerita para produsen yang barangnya terkena retur karena sudah tidak memenuhi standar toko ritel lagi. Melihat kasus yang seperti itu, keberadaan kemasan lantas menjadi komponen yang sangat penting dalam sebuah produk. Kemasan menjadi alat yang menjaga kualitas produk tetap baik walau produk melalui berbagai macam proses. Kemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan tersier dalam hal ini menjadi komponen yang sangat penting karena ketiganya akan sangat membantu produsen dalam membungkus suatu produk. Untuk penjelasan lebih lengkap, simak uraiannya berikut ini. 1. Kemasan Primer two. Kemasan sekunder 3. Kemasan Tersier Kesimpulan Kemasan Yang Fungsi Utamanya Melindungi Kelompok Kemasan Lainnya 1. Kemasan Primer Secara sederhana, kemasan primer adalah kemasan yang secara langsung bersentuhan dengan produk. Produk yang secara langsung menyentuh permukaan kemasan, maka disebut sebagai kemasan primer. Ini menjadi salah satu kemasan yang pasti akan ada pada hampir semua produk. Kemasan primer dalam bahan plastik kemasan fleksibel bisa tercetak menjadi banyak bentuk. Yang paling banyak penggunaannya adalah bentuk sachet, dan standing pouch. Contoh sederhana dari kemasan primer misalnya seperti sebuah produk roti yang menggunakan kemasan sachet. Kemasan yang secara langsung bersentuhan dengan roti tersebut merupakan kemasan primer. Dalam hal ini, kemasan primer menjadi komponen utama untuk menjaga kualitas roti tersebut karena tidak ada lagi alat atau media yang menjaga kualitas produk roti selain kemasan primer tersebut. Tidak hanya sebagai alat yang melindungi produk, kemasan primer juga berfungsi sebagai media komunikasi produk ke pelanggan. Maksudnya adalah dengan memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan produk seperti nama produk, komposisi, tanggal pembuatan, cara pemakaian/penggunaan, dan sebagainya. Baca juga Plastik Bening VS Plastik Full Color, Produsen Pilih Mana, ya? Hindari menggunakan kemasan primer yang berwarna polos, transparan, bahkan hanya menggunakan lem saja. Kemasan primer yang seperti itu tidak bisa memberikan proteksi secara maksimal karena tidak ada fitur unggul untuk melindungi produk dari cahaya matahari atau udara. Kemasan polos dan transparan seperti itu juga akan menyulitkan produsen untuk menarik minat pelanggan. Hal ini tentu saja menjadi suatu perkara yang akan memberikan kemunduran usaha karena pelanggan sulit mengenali merek kamu. two. Kemasan sekunder Selanjutnya adalah kemasan sekunder yang melindungi kemasan primer. Jika kemasan primer langsung menyentuh/mengontak produk, kemasan sekunder berfungsi untuk memberikan perlindungan tambahan dari kemasan primer. Kemasan sekunder juga sering disebut sebagai secondary packaging. Sebagai kemasan pelindung tambahan, kemasan sekunder tetap menjadi kemasan yang perlu untuk produk-produk tertentu seperti makanan. Hal ini karena produk makanan, terutama makanan segar memiliki tingkat kebusukan dan kerusakan yang tinggi. Maka dari itu, kemasan sekunder tetap perlu digunakan. Namun, produsen justru sering berhenti pada kemasan primer saja dan meninggalkan kemasan sekunder. Misalnya, produk roti pada kemasan primer dapat masuk ke kemasan yang lebih besar lagi. Selain dapat memuat jumlah roti lebih banyak, proteksi pada produk roti pun makin besar dengan adanya kemasan sekunder. 3. Kemasan Tersier Bagian terakhir dari tiga kategori ini adalah kemasan tersier. Jenis kemasan ini menjadi salah satu kemasan yang sangat berguna saat proses pengiriman barang. Kemasan tersier merupakan bagian akhir dari seluruh rangkaian proses pengemasan yang ada. Karena menjadi kemasan yang penggunaannya untuk menggabungkan kemasan primer dan sukender, biasanya kemasan tersier terbuat dari kardus, kayu, atau cardboard. Penggunaan jenis kemasan ini akan sangat membantu para produsen mengatur barang-barang agar tidak berceceran ke mana-mana. Kemasan tersier akan membantu efisiensi dan efektivitas dari proses-proses pengemasan dan pengiriman produk. Contoh dari kemasan tersier ini adalah kardus besar yang menampung banyak sekali produk yang sudah terkemas dengan kemasan primer dan sukender. Kemasan tersier ini akan sangat membantu untuk pasokan barang ke banyak toko benefactor atau gudang-gudang. Selain para produsen yang akan memasarkan produk ke banyak toko ritel, para penjual online juga memerlukan kemasan tersier untuk menghindari produk dari kerusakan saat pengiriman. Kesimpulan Kemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan tersier pada dasarnya menjadi kategori kemasan yang akan sangat perlu untuk hampir semua produsen. Ketiga pengemasan ini akan berfungsi maksimal sehingga bisa membantu kamu melindungi produk di mana pun dan kapan pun. Mulai dari sekarang, jangan lupa juga untuk memilih kemasan primer yang benar sesuai dengan kebutuhan produk. Ingat, kemasan primer bersentuhan secara langsung dengan produk. Perhatikan pula penggunaan bahan kemasan primer. Jangan lupa juga kemasan primer punya fungsi membangun identitas produk. Baca juga RGB dan CMYK Dalam Percetakan Kemasan Fleksibel Total Color Selain itu, kemasan primer harus mampu memberikan informasi yang jelas ke konsumen. Saat ini para produsen bisa mencetak kemasan primer dengan mudah menggunakan sistem digital. Sistem ini memiliki kemampuan untuk memberikan pewarnaan lebih baik tanpa biaya berlebih. Ketika kemasan primer sudah bagus, para produsen juga sebaiknya menggunakan kemasan sekunder yang akan sangat membantu. Agar perlindungan lebih maksimal, produsen perlu menggunakan kemasan tersier sebagai pelindung paling luar. Tiga kategori pada kemasan ini ibarat tiga lapisan pelindung yang ada untuk melindungi produk dari berbagai ancaman. Maka dari itu, kemasan tidak bisa berdiri sendiri. Post Views Fungsi Kemasan – Ada banyak cara yang bisa kita lakukan sebagai pengusaha dalam memasarkan produk agar semakin dikenal luas. Salah satunya dengan memanfaatkan kemasan produk. Meskipun terlihat sederhana, tetapi peran dan fungsi kemasan produk ternyata sangat penting bagi usaha kita. Hal ini dikarenakan kemasan produk menjadi hal pertama yang pertama kali dilihat oleh pelanggan atau konsumen. Maka dari itu, sudah seharusnya bagi pemilik usaha untuk memerhatikan kemasan produk. Lalu, sebenarnya apa yang dimaksud dengan kemasan produk? Simak ulasan lengkapnya pada artikel ini Grameds. Fungsi Kemasan Produk1. Sebagai identitas brand2. Mengawetkan dan melindungi produk3. Memudahkan pendistribusian4. Sebagai media promosi5. Memberikan informasi6. Meningkatkan efisiensi7. Menjadi daya tarik produk8. Menawarkan nilai berbeda9. Memberikan jaminan akan isi produk10. Memberi tahu pelanggan cara pembuangan11. Menciptakan permintaan pelanggan12. Memberikan kenyamanan pada pelangganPengertian Kemasan ProdukPengertian Kemasan Produk Menurut Para Ahli1. Philip Kotler dan Gary Amstrong2. D. RodriguezManfaat dan Tujuan Kemasan Produk1. Physical production2. Barrier protection3. Containment of agglomeration4. Information transmission5. Reducing theft6. Convenience7. MarketingJenis Kemasan Produk1. Berdasarkan struktur isia. Kemasan Primerb. Kemasan Sekunderc. Kemasan Tersier2. Berdasarkan frekuensi pemakaiana. Kemasan Disposableb. Kemasan Multi Tripc. Kemasan Semi Disposable3. Berdasarkan tingkat kesiapan pakaia. Kemasan Siap Pakaib. Kemasan Siap DirakitTips Membuat Kemasan Menarik1. Membuat desain kemasan yang unik2. Desain kemasan sesuai target market3. Membuat kemasan dengan beberapa ukuran4. Mencantumkan informasi produk secara lengkapPenutup Kemudian, apa saja fungsi kemasan produk yang perlu diketahui oleh pemilik usaha? Yuk, simak grameds. 1. Sebagai identitas brand Salah satu fungsi kemasan produk adalah sebagai identitas sebuah brand. Kemasan menjadi fokus pertama yang dilihat oleh pelanggan. Melalui kemasan, pelanggan bisa membedakan brand kita dari brand lainnya. Mengapa sebuah kemasan dikenal sebagai identitas brand? Sebab, dalam sebuah kemasan terdapat warna, ukuran, bentuk, hingga font. Unsur–unsur tersebut yang membuat brand kita terlihat berbeda dari brand lain. Kemasan dapat menjadi sarana komunikasi brand kita kepada pelanggan. 2. Mengawetkan dan melindungi produk Terkadang ada sebuah produk yang tidak tahan terhadap suatu kondisi di lingkungan tertentu seperti suhu atau cuaca. Dengan demikian, produk akan rentan terhadap bakteri dan mikroba ketika berada di tempat yang terlalu dingin, panas atau lembap. Oleh sebab itu, pembuatan kemasan secara baik sangat diperlukan untuk melindungi produk yang dijual dan akan digunakan oleh pelanggan nantinya. Contohnya, produk–produk yang terjual dari bahan kulit. Apabila tidak dikemas dengan baik, maka akan rentan terkena jamur terutama pada musim penghujan yang lembab. Itulah beberapa produsen produk kulit banyak yang mengemas produk dengan memberinya bahan kimia seperti silica gel. Tujuannya untuk menjaga suhu kemasan tetap kering, sehingga produk di dalamnya juga awet. 3. Memudahkan pendistribusian Sebagai pengusaha, kita tentu tidak bisa berjalan sendiri untuk menyalurkan dan memasarkan produk hingga sampai ke tangan pelanggan. Maka, dalam proses ini membutuhkan pihak lain atau distributor. Pada saat barang berada di distributor produk akan diperiksa secara teliti sebelum disalurkan kembali ke toko–toko, reseller, dropshipper hinga pelanggan langsung. Apabila produk dikemas dengan baik, hal ini akan berdampak pada kecepatan pendistribusian barang dan meningkatkan efisiensinya. Dengan kata lain, kemasan harus mudah dibawa, diangkat dan ditata kembali baik ketika berada di gudang, proses pendistribusian hingga sampai ke tangan penerima atau pelanggan. 4. Sebagai media promosi Sebagus apapun kualitas produk kita, hal tersebut akan percuma jika tidak ada orang yang mengetahuinya. Maka, disinilah promosi berperan besar dalam mengenalkan produk kita. Salah satu fungsi kemasan produk adalah sebagai media promosi. Sehingga, mengapa kita perlu merancang kemasan semenarik mungkin. Dengan begitu, meskipun sebelumnya pelanggan atau konsumen belum pernah mengenal produk kita, tapi karena kita mengemasnya dalam kemasan yang unik, maka mereka juga akan tertarik untuk mencoba kembali. Dari sini, pelanggan akan mengetahui kualitas produk kita. 5. Memberikan informasi Selain sebagai promosi, fungsi kemasan produk juga bisa menjadi sarana untuk memberikan informasi kepada pelanggan mengenai produk tersebut. Kita sebagai seorang pengusaha atau pemilik brand perlu menjelaskan secara detail tentang produk yang akan dijual dengan mencantumkan informasi pada kemasan. Contohnya mengenai komposisi produk, berat bersih, keunggulan hingga tanggal kedaluwarsa. Untuk produk khusus seperti obat–obatan, penting juga dicantumkan informasi lainnya. Contohnya mengenai penyajian, resep, efek samping hingga izin resmi dari lembaga–lembaga resmi negara yang mengenai sertifikasi produk seperti MUI, BPOM dan lain sebagainya. Dengan begitu, pelanggan lebih merasa aman dan nyaman menggunakan produk tersebut. 6. Meningkatkan efisiensi Efisiensi menjadi pertimbangan dari kemasan produk. Menyimpan barang dengan kemasan cukup besar tentu akan memakan tempat, waktu dan biaya. Sebagai seorang pengusaha maupun pemilik brand sebaiknya perhatikan ukuran dan bentuk kemasan produk kita. Semakin ringkas kemasan yang digunakan, maka akan semakin efisien biaya produksinya. Akan tetapi, usahakan jangan sampai mengesampingkan kualitas yang dimiliki kemasan agar isi produk dapat terjaga dengan baik. 7. Menjadi daya tarik produk Kemasan produk juga dikenal sebagai daya tarik sebuah produk itu sendiri, apalagi jika kemasan itu dibuat dengan desain yang menarik. Biasanya, yang menjadi daya tarik kemasan selain desain, warna dan ukuran huruf yang mudah terbaca adalah menggunakan jasa endorsement. Endorse yang dibawakan oleh seorang public figure pada saat promosi juga bisa menjadi daya tarik tersendiri. Apabila hal itu dilakukan secara berulang–ulang, maka orang akan mengaitkan produk atau kemasan tersebut dengan public figure tersebut dan tertarik membelinya. Namun, jika kita ingin menggunakan strategi ini tentu memerlukan biaya yang cukup besar pula. 8. Menawarkan nilai berbeda Dapat dibilang fungsi kemasan produk ini seperti sebuah pakaian. Pakaian yang membuat seseorang menjadi berbeda dan mempunyai karakter saat dikenakan. Hal tersebut juga terjadi pada sebuah produk. Bandingkan saja sebuah produk yang dijual tanpa kemasan menarik atau bahkan tidak menggunakannya sama sekali, tentu akan ada yang kurang dan membuat produk tidak dilirik pelanggan sebagus apapun kualitasnya. Jadi, tidak heran jika kemasan dapat memberikan sebuah nilai tersendiri untuk produk yang dijual. Semakin baik pengemasan produk, baik dari segi desain maupun kualitasnya maka akan meningkat juga nilai jualnya kepada pelanggan atau konsumen. Mereka juga akan mempertimbangkan untuk membelinya karena sudah yakin akan kualitas produknya. 9. Memberikan jaminan akan isi produk Kemasan pada sebuah produk juga berfungsi memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan, terutama mengenai isi produk tersebut. Hal ini sangat penting bagi perusahaan, brand, maupun produsen agar pelanggan mendapatkan produk yang baik dan sesuai dengan ekspektasi mereka. Jadi, produk tidak akan rusak selama proses pengiriman dan tetap dalam kondisi baik saat diterima pelanggan. Khususnya bagi produk yang rentan dan rawan rusak, misalnya saja makanan. Sebab, makanan terkadang tidak tahan dalam kondisi tertentu. Kemasan yang bagus juga menjamin rasanya tetap enak saat dikonsumsi dan tidak berubah, termasuk pula tekstur isi produknya. 10. Memberi tahu pelanggan cara pembuangan Pembuangan kemasan produk masih dianggap sebagai hal yang sepele oleh sebagian besar orang. Namun, sebagai seorang pengusaha penting bagi kita untuk memperhatikan tata cara pembuangan kemasan ini. Apalagi saat ini marak kampanye untuk menjaga lingkungan dari sampah–sampah yang tidak terurai, salah satunya adalah kemasan produk. Di sinilah penting bagi kita untuk memberitahukan kepada pelanggan bagaimana cara pembuangan kemasan. Selain menjadi fungsi kemasan produk, jika kita memasukkan unsur tersebut setidaknya juga memberikan kontribusi terhadap kelestarian alam dan nilai tambah bagi brand. Pelanggan akan menilai bahwa brand kita benar–benar peduli terhadap alam. Selain itu, juga akan mengingatkan popularitas brand dan membuatnya sedikit berbeda dari yang lain dengan inovasi–inovasi bermanfaat bagi lingkungan. 11. Menciptakan permintaan pelanggan Tahukah grameds bahwa fungsi kemasan produk juga bisa menjadi sarana untuk menciptakan permintaan pelanggan? Strategi inilah yang dimainkan oleh brand – brand besar dunia. Mereka menciptakan kemasan–kemasan yang menarik para pelanggan untuk membeli produk yang ditawarkan. Para pelanggan tidak hanya sekedar menikmati isi produk tersebut, tetapi juga menjadikan kemasan sebagai koleksi yang istimewa. Terlebih lagi jika kemasan tersebut untuk edisi–edisi tertentu saja, hal ini akan menambah nilai koleksinya. Contohnya, pada perusahaan cepat saji seperti McDonald yang menghadirkan produk edisi khusus BTS dan laku keras. Kemasannya juga menjadi buruan bagi para kolektor, terutama bagi para penggemar BTS. Dari kemasan tersebut, kemudian muncul berbagai permintaan dari pelanggan agar perusahaan cepat saji ini mengeluarkan kemasan edisi khusus lainnya yang tidak kalah unik. 12. Memberikan kenyamanan pada pelanggan Fungsi produk selanjutnya adalah untuk memberikan kenyamanan bagi para pelanggan. Kenyamanan di sini meliputi banyak aspek di dalamnya baik itu kenyamanan produk pada saat digunakan atau dikonsumsi maupun aspek kemudahan saat memindahkan produk ke tempat lainnya. Misalnya saat pengiriman produk dari produsen ke konsumen. Produsen ataupun distributor memastikan barang tersebut dalam kondisi baik dan tidak rusak. Kemasan yang kuat dan tidak mudah rusak akan membantu proses pemindahan menjadi lebih cepat, mudah dan aman. Dengan begitu, produsen maupun distributor bisa memangkas biaya tidak terduga atau mengurangi pemborosan. Selain aman, pastikan juga kemasan yang digunakan mudah dibawa oleh pelanggan nantinya. Pengertian Kemasan Produk Kemasan produk secara umum sebagai suatu wadah maupun pembungkus yang mempunyai fungsi untuk mencegah ataupun meminimalisir terjadinya kerusakan pada produk yang dikemas. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa kemasan produk adalah suatu material pembungkus produk yang memiliki fungsi untuk menampung, melindungi, mengidentifikasi dan mempromosikan produk. Dalam hal tersebut, fungsi kemasan tidak hanya berguna untuk melindungi produk, tetapi juga sebagai alat pemasaran serta membangun identitas brand guna meningkatkan penjualan. Pengemasan mempunyai arti sebagai sistem yang telah terkoordinasi dalam hal menyiapkan barang untuk disalurkan, pergudangan, logistik, pengguna akhir dan penjualan. Artinya, pengemasan suatu bentuk kegiatan untuk memberi wadah atau pembungkus suatu produk. Dalam proses pelaksanaannya, terdapat kegiatan melindungi, mengawetkan, mengangkut, memberikan informasi serta menjual suatu produk. Jadi, tujuan utama dari memberikan kemasan pada produk adalah untuk melindungi serta mencegah adanya kerusakan atas produk yang dijual. Selain itu, kemasan juga berguna sebagai sarana informasi dan pemasaran yang baik dengan membuat suatu desain kemasan yang kreatif, sehingga akan terlihat lebih menarik dan mudah diingat oleh konsumen atau pelanggan. Pengertian Kemasan Produk Menurut Para Ahli 1. Philip Kotler dan Gary Amstrong Philip Kotler dan Gary Amstrong berpendapat bahwa kemasan produk adalah salah satu kegiatan yang mencakup desain dan produk, sehingga kemasan yang ada pada produk tersebut bisa berfungsi dengan baik dan produk yang ada di dalamnya juga terlindungi. 2. D. Rodriguez Menurut D. Rodriguez, kemasan produk adalah wadah yang mampu mengubah kondisi dari bahan pangan dengan adanya tambahan senyawa aktif, sehingga mampu memperpanjang umur. Manfaat dan Tujuan Kemasan Produk Kemasan produk itu sendiri pastinya memiliki manfaat dan tujuan yang cukup banyak. Berikut ini adalah manfaat dan tujuan dari kemasan produk. 1. Physical production Physical production adalah pembuatan suatu kemasan produk mempunyai tujuan untuk melindungi dari adanya iklim, getaran, guncangan, tekanan dan faktor lain yang mampu merusak produk. 2. Barrier protection Dalam hal ini, pemasangan kemasan produk bertujuan untuk melindungi produk dari adanya hambatan oksigen, uap, air, debu dan lain-lain. 3. Containment of agglomeration Pengemasan juga bertujuan demi mengelompokkan produk, sehingga proses penanganan dan penyaluran akan menjadi lebih efisien. 4. Information transmission Di dalam kemasan juga biasanya tercantum cara penggunaan transportasi, daur ulang atau cara membuang kemasan tersebut. 5. Reducing theft Pemberian kemasan produk juga bertujuan untuk mencegah adanya tindak pencurian dengan melihat kerusakan fisik yang ada pada kemasan. 6. Convenience Kemasan adalah salah satu fitur yang mampu meningkatkan kenyamanan, distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, penutup, penggunaan dan lain-lain. 7. Marketing Desain dan label yang menarik pada kemasan bisa digunakan oleh pihak pemasar untuk meningkatkan minat pembelian para konsumen. Jenis Kemasan Produk Pada dasarnya, ada tiga kategori dalam pengemasan produk yang dibagi berdasarkan isi, frekuensi, dan tingkat kesiapan. Berikut penjelasan lengkapnya. 1. Berdasarkan struktur isi Jenis kemasan berdasarkan struktur isi dibedakan menjadi 3 jenis utama yaitu a. Kemasan Primer Kemasan primer adalah bahan yang diolah menjadi wadah langsung untuk bahan makanan, seperti kaleng susu, botol minum, dan lain-lain. b. Kemasan Sekunder Kemasan sekunder suatu wadah yang mempunyai fungsi dalam hal memberikan perlindungan pada kelompok kemasan lain, seperti kotak kardus, kotak peti kayu, dan lain-lain. c. Kemasan Tersier Kemasan tersier adalah suatu kemasan yang bisa dimanfaatkan untuk melindungi produk selama proses pengiriman berlangsung. 2. Berdasarkan frekuensi pemakaian Ada beberapa jenis berdasarkan frekuensi pemakaian, antara lain a. Kemasan Disposable Kemasan disposable adalah kemasan yang hanya digunakan dalam satu kali pakai dan langsung dibuang seperti kemasan plastic, kemasan daun pisang dan lain-lain. b. Kemasan Multi Trip Kemasan multi trip adalah kemasan produk yang bisa digunakan berkali – kali oleh para konsumen dan bisa dikembalikan kepada agen penjual untuk bisa digunakan kembali, seperti gallon air minum, botol kaca saus dan lain-lain. c. Kemasan Semi Disposable Kemasan semi disposable adalah kemasan yang tidak dibuang karena bisa digunakan lagi oleh konsumen, misalnya kaleng biskuit atau botol kaca sirup. 3. Berdasarkan tingkat kesiapan pakai Berdasarkan tingkat kesiapan penggunaannya, maka kemasan produk terbagi menjadi dua jenis yaitu a. Kemasan Siap Pakai Kemasan siap pakai adalah kemasan produk yang siap untuk diisi dan wujudnya sudah sempurna sejak pertama kali diproduksi. Misalnya botol, kaleng dan lain-lain. b. Kemasan Siap Dirakit Kemasan siap dirakit adalah kemasan produk yang memerlukan perakitan ulang sebelum diisi dengan produk. Contohnya plastik, kertas kemas, alumunium foil, dan lain-lain. Tips Membuat Kemasan Menarik 1. Membuat desain kemasan yang unik Salah satu hal terpenting dalam membentuk kemasan adalah kita harus mendesain kemasan tersebut secara lebih unik, inovasi dan juga berbeda dari produk lain. Dengan membuat kemasan yang unik, maka minat konsumen untuk membeli produk juga akan meningkat. 2. Desain kemasan sesuai target market Dalam mendesain kemasan produk usahakan sesuai dengan target pasarnya. Jika target pasar adalah mereka yang baru berusia 5-12 tahun, maka dalam membuat kemasan produk ditambahkan dengan tokoh atau gambar kartun yang digemari oleh anak–anak. 3. Membuat kemasan dengan beberapa ukuran Jika produk yang kita jual adalah produk yang tergolong baru, maka usahakan untuk membuat kemasan produk dalam berbagai variasi ukuran seperti small, medium maupun large. Konsumen akan lebih cenderung untuk membeli kemasan yang lebih kecil dalam membeli produk baru. 4. Mencantumkan informasi produk secara lengkap Usahakan untuk mencantumkan informasi di setiap kemasannya. Adapun contoh informasi produk yang lengkap, seperti komposisi produk, jenis, cara konsumsi hingga tanggal kadaluarsa. Buatlah informasi yang jelas, pada dan singkat. Penutup Nah, itulah fungsi kemasan produk yang penting untuk diketahui oleh para pengusaha. Di sini, kita perlu konsisten dan berani mencoba ide–ide kreatif untuk diterapkan pada kemasan produk. Namun, saat membuatnya kita juga harus mengetahui trend pasar dan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Saat kemasan baru sudah siap untuk launching, maka lakukanlah promo agar semakin diketahui publik. Jika Grameds masih bingung, masih membutuhkan referensi terkait fungsi kemasan secara lengkap kamu bisa mengunjungi koleksi buku Gramedia di Semoga artikel ini menginspirasimu ya! Sebagai SahabatTanpaBatas, kami akan selalu memberikan informasi terbaik dan terlengkap untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Rosyda Nur Fauziyah BACA JUGA Kemasan Sejarah Perkembangan, Fungsi, dan Klasifikasinya Pengertian Brand Awareness Tolok Ukur, Tingkatan, Peran, dan Upayanya 12 Contoh Strategi Pemasaran yang Patut Dicoba Pengertian dan Jenis-Jenis dari Pemasaran Pengertian dan Proses Personal Selling Pengertian Grosir dan Perbedaannya dengan Eceran Manfaat Memahami Segmen Pasar Pengertian dan Tingkatan Brand Loyalty ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya adalah kemasan